Halaman

Minggu, 12 Juni 2011

S.A.T.U

Rindu, bagiku menjelma malam. Menyelinap bersama sepi dan bersembunyi dalam gelap. Serupa hantu, selalu menakut - nakuti.

Lalu aku berdiri, membiarkan tubuhku terbawa langkahku yang entah akan kemana. Pandanganku kosong, memberikan ruang untuk bayanganmu. Seperti itu, selalu. Setiap malam saat rindu kembali kepadaku sebagai rentenir, menagih cinta yang belum sempat bertemu denganmu.

Kau tahu? Disini, dalam setiap sepi yang memelukku, dalam setiap doaku, sengaja kuselipkan namamu di dalamnya. Jika kau ingin tahu alasannya, maka akan ku jawab. Alasannya adalah, aku ingin tuhan tidak sekedar mendengar doa - doaku untukmu, aku ingin tuhan menggenggam doa - doa itu dan membawanya bersama rindu yang mulai menumpuk di sudut kamarku kepadamu.

Oh ya, kemarin saat aku sedang diam memikirkanmu, bayanganmu datang. Ia pucat, ketakutan. Tangannya dingin, tubuhnya gemetar. Aku bingung, lalu aku tanyakan kepadanya apa yang ia alami. Lalu ia bercerita padaku tenyang ketakutanmu yang ternyata merupakan ketakutanku juga. Lalu, aku mengatakan kepadanya, saat pertama cinta datang dan menyampaikan isi hatimu padaku, ia datang bersama kekasihnya, Perpisahan. Ia bercerita tentang perpisahan yang telah banyak menghianatinya. Namun ia tetap bertahan dan tetap menjelma indah. Aku lalu diam, menggenggam cinta yang datang itu seerat yang kubisa, dan menyimpan perpisahan jauh di depan mata kita.

Lalu, tadi pagi, sesaat setelah shubuh, ketakutan datang padaku. Ia memperingatkan aku tentang bagaimana sakitnya perpisahan. Kau tahu, saat itu aku benar - benar takut. Aku takut kan pergi dengan sebagian hatiku yang beberapa hari lalu ku titipkan padamu. Aku takut karna aku tau bagaimana rasanya kau tinggal sendiri bersama sepi dan sunyi.

Namun ternyata, selalu dengan caranya, cinta datang padaku dan kali ini bersama kamu. Menepis ragu dan ketakutanku. Dan sebelum ia sempat meninggalkanku, ia telah ku ajak untuk tinggal dan menemaniku berlayar, pagi ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar dengan sopan ya.